Baca Juga
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semoga ilmu dari saya bisa bermanfaat ...........................
Menyalakan dan atau Mematikan Perangkat Listrik dengan Tegangan diatas 5 VDC menggunakan Microcontroller (seperti Arduino) membutuhkan Relay sebagai jembatan dari Level Logic ke Level Tegangan yang lebih tinggi, misal tegangan 220 VAC. Terdapat 2 (dua) jenis Relay yang sering digunakan, yaitu Relay mekanik dan Solid State Relay (SSR). Pada aplikasi di lapangan, kadang dari Output Relay tersebut masih diperlukan Relay lagi yang biasanya lebih besar Rating Arusnya atau pada aplikasi daya yang lebih besar memerlukan Kontaktor. Nantinya Relay / SSR dapat di kendalikan dari Komputer via USB atau Serial, pengembangan selanjutnya juga dapat mengendalikan Relay tersebut dari Jarak Jauh (Internet).
1. Perlengkapan yang Dibutuhkan
– Arduino Board (bebas, buat contoh disini pake Uno R3) + Kabel Data
– Modul Relay / SSR
– Kabel Jumper / Header
– Capasitor Ceramic 100nF (Opsional untuk menghindari Arduino Restart saat Komunikasi Serial terjalin)
2. Diagram Pemasangan
Sebagai contoh menggunakan Arduino Uno R3, lalu Pin Digital 2 digunakan untuk Output ke Modul Relay / SSR.
Berikut adalah Wiring Diagram untuk Modul Relay 1ch (seperti pada foto), jika menggunakan Modul yang berisi lebih dari 1ch silahkan disesuaikan wiringnya.
Pin Arduino ———————– Pin Modul Relay
GND ———————————— GND
5V ————————————— VCC
Digital 2 —————————— IN
Berikut adalah Foto saat sudah di rangkai
Berikut adalah Wiring Diagram untuk Modul SSR 1ch (seperti pada foto), jika menggunakan Modul yang berisi lebih dari 1ch silahkan disesuaikan wiringnya.
Pin Arduino ———————– Pin Modul Relay
5V ————————————— DC+
GND ———————————— DC-
Digital 2 —————————— CH1
Berikut adalah Foto saat sudah di rangkai
3. Source Code
Berikut adalah Source Code untuk menghidupkan dan atau mematikan Relay atau SSR via USB atau Serial.
#define pinRelay 2 // Mendefinisikan Pin 2 Arduino terhubung ke Relay String dataSerial = ""; void setup() { pinMode(pinRelay, OUTPUT); Serial.begin(9600); } void loop() { while (Serial.available() > 0) { Serial.flush(); dataSerial += (char)Serial.read(); delay(5); // Delay disesuaikan dengan Panjang karakter Serial } if (dataSerial == "ON"){ digitalWrite(pinRelay, LOW); } else if (dataSerial == "OFF"){ digitalWrite(pinRelay, HIGH); } // Jika dikirim data Serial "ON" maka Pin 2 akan mengeluarkan Logic LOW, sehingga Relay / SSR akan ON // Jika dikirim data Serial "OFF" maka Pin 2 akan mengeluarkan Logic HIGH, sehingga Relay / SSR akan OFF // Logic disesuaikan dengan Modul Relay yang digunakan, kadang ada yang menggunakan Logic HIGH untuk membuat Relay / SSR ON dataSerial = ""; }
Compile dan Upload ke Arduino Board
4. Pengujian
Hubungkan Relay dengan Beban, lalu jalankan Serial Monitor. Kirimkan perintah ON untuk menyalakan Relay, dan perintah OFFuntuk mematikan Relay.
Jika Relay berhasil dinyalakan dan dimatikan, maka telah berhasil.
Lalu jika pada saat menggunakan aplikasi lain untuk mengirim perintah ke Arduino, Arduino Restart, maka perlu menambahkan Ceramic 100nF. Setelah meng-upload program ke Arduino, Pasangkan Ceramic 100nF dari Pin RESET ke Pin GND.
Tetapi apabila akan meng Upload Program ke Board Arduino, Ceramic 100nF harus dilepas terlebih dahulu.
Selamat mencoba sekian terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhh ................
EmoticonEmoticon